Ads 468x60px

Nikmatnya bercinta dengan Istri Tetangga ku

Tante Yanti 35 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang.Suaminya,38 tahun, seperti itu sih setahu aku suaminya adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta di Kota Pontianak

Perawakan  Tante Yanti sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan wanita kompleks lainya. Yang membuat Tante Yanti menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Kulitnya Putih, Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang mata dan di nikmati, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya sedikit tepos

Istri Tetangga Yang Aku Kira Setia Ternyata Malah Mengajakku bercinta setiap kali ada kesempatan. Ketika Aku lihat Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi jabatan suaminya yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks kami tinggal.

Tante Yanti pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap suaminya dalam hati Tante Yanti karena dia sangat mencintai suaminya.

Akan tetapi karena ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Tante Yanti tentang cinta.
Suatu hari lebih tepatnya sekitar siang hari, Tante Yanti sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan anaknya yang masih sangat kecil waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Tante Yanti langsung mengejar anaknya

Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Tante Yanti terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Tante Yanti langsung berjongkok dan meringis menahan sakit.

Pada waktu itu, Sebut saja namaku Darmawan, anak tetangga rumah Tante Yanti kebetulan waktu itu aku lagi lewat sekitar rumahnya , rencana mau pulang lewati jalan depan rumahnya karena aku rasa lebih dekat ambil jalur itu.

Ketika aku mulai mendekati arah rumahnya...aku melihat Tante Yanti sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya,ti tepi jalan  aku langsung lari menghampiri Tante Yanti
“Kenapa tante?” tanya Aku
“Aduh, lutut saya luka karena jatuh,…” Tante Yanti sambil meringis.
“Bantu saya berdiri, Wan…” kata Tante Yanti
“Iya tante,” kata ku sambil memegang tangan Tante Yanti dan dibimbingnya bediri.
“Wan, tolong bawa anak  saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Tante Yanti .
“Iya tante,” kata aku sambil segera menghampiri anaknya Tante Yanti
.
Sementara Tante Yanti segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih.

Sewaktu aku mengantarkan anak Tante Yanti ke rumahnya, Tante Yanti sedang duduk di depan rumahnya  sambil memegangi lututnya.
“Ada obat merah tidak, tante?” tanya ku.
“Ada di dalam, ....,” kata Tante Yanti

“Kita ke dalam saja…” kata Tante Yanti lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.
Aku dan anaknya mengikuti dari belakang.
“Ma, Aku ngantuk,” kata anaknya kepada" Tante Yanti .
“Tunggu sebentar ya, Wan. Saya mau nidurin anak saya dulu ke kamarnya. Sudah waktunya anakku tidur siang,” kata Tante Yanti sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anaknya ke kamar tidur.

Setelah mengantar mereka tidur, Tante Yanti  kembali ke tengah rumah.
“Mana obat merahnya, tante?” tanya Aku
“Di atas sana, ..…” kata Tante Yanti sambil menunjuk kotak obat.
Aku segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas.

Tak lama aku segera kembali dan mulai mengobati lutut Tante Yanti yang mulus putih bersih itu.
“Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata ku.
“Tidak apa-apa kok, ..... Tante senang ada yang menolong,” kata Tante Yanti  sambil tersenyum.

Aku mulai memegang lutut Tante Yanti dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.
“Aduh, perih…” kata Tante Yanti sambil agak menggerakkan lututnya.
Secara bersamaan Rok Tante Yanti agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata aku. Waaah Aku terkesiap melihatnya. tapi aku pura-pura tak melihatnya.

Tapi tetap saja paha mulus Tante Yanti semakin menggoda ku untuk melirik dan menikmatinya sampai laju jantungku berdetak begitu sangat lajunya

Hati Aku agak berdebar.....Biasanya Aku hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Tante Yanti . Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Tante Yanti memakai celana pendek dan melirik belahan buah dadanya di rumahnya ketika melewati rumahnya.

Aku hanya biasanya hanya bisa membayangkan saja keindahan tubuh Tante Yanti sambil onani.

Tapi kini, di depan mata ku sendiri, paha mulus Tante Yanti sangat jelas terlihat, lekukan bentuk pepeknya begitu jelas terlihat oleh mataku.
Tante Yanti sepertinya sadar kalau mata aku sesekali melirik ke arah paha dan pepeknya.

Segera Tante Yanti merapikan posisi duduknya dan juga menutup pahanya.
Aku pun sepertinya terkesima dengan sikap Tante Yanti  tersebut. dan menjadi malu sendiri..
“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata ku
“Iya, terima kasih,” Tante Yanti sambil tersenyum manis.
“Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” Ujar Tante Yanti lagi sambil tetap tersenyum.

Di usiaku yang baru menginjak, 21 tahun, Aku adalah anak tetangga di sekitaran rumah Tante Yanti . Masih duduk di bangkuKulihan. Aku seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Aku adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.

“Kenapa kamu nunduk terus, ....?” tanya Tante Yanti
“Tidak apa-apa, tante…” Kata aku" sambil sekilas menatap mata Tante Yanti lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.

“Ayo, ada apa?” tanya Tante Yanti lagi sambil tersenyum.
“Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata aku sambil tetap menunduk.

“Lihat apa?” tanya Tante Yanti pura-pura tidak mengerti.
“Lihat.. Pep... Lihat itu paha sama belahan Pep...pek  Tante....,” kata aku
"Tante Yanti tersenyum mendengarnya......perkataanku

“Tidak apa-apa kok, Wan,” Tante Yanti
“Kan hanya melihat.. ...Bukan memegang,” kata  Tante Yanti lagi sambil tetap tersenyum manis menggoda ku
“Lagian, saya tidak keberatan kok kalau kamu melihat paha tante tadi,” kata Tante Yanti lagi sambil tetap tersenyum.

“Kamu kan tadi sedang menolong  tante memberikan obat,” kata Tante Yanti
“Benar tante tidak marah?” tanya aku sambil menatap matanya Tante Yanti
Tante Yanti menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. "Aku pun jadi ikut tersenyum."
“Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata aku mulai berani menggodanya.
“iiiiiiiiiihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Tante Yanti

“Saya berkata jujur loh, tante,” kata ku
“Kamu sudah makan, ....?” Tanya Tante Yanti
“Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata aku
“Makan disini  aja, ya.. Temani Tante makan siang,” ajak Tante Yanti
“Baik tante, terima kasih,” Ucapku

Lalu aku di suguhkan hidangan makan siang di meja makan kecil.
Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki aku  menyentuk kaki Tante Yanti.
"Aku kaget, ......lalu segera menarik kakinya.
“Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata ku"

“Tidak apa-apa kok,...…” kata Tante Yanti sambil matanya menggodaku dengan pandangan yang berbeda.
Ketika kaki kamu menyentuh kaki tante, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Tante Yanti merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu..
Tiba-tiba Tante Yanti merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki kamu terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..

“Kamu sudah punya pacar, ....?” Tanya Tante Yanti sambil menatap wajahku
“Belum tante,” kata aku menggelengkan kepala ....sambil tersenyum.

“Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar ku lagi sambil tetap tersenyum.
Tante Yanti pun ikut tersenyum.

“Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Tante Yanti lagi.
“Keinginan apa tante?” tanya aku,  Tante Yanti pun tersenyum.
“Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicarakan …” kata Tante Yanti
Setelah selesai makan dulu, Kami duduk berdua di ruang TV.
“Kamu ada sesuatu yang harus di selesaikan di rumah tidak saat ini?” Tante Yanti
“Tidak ada, tante,” kata Aku

“Tadi tante mau tanya apa?” kata aku yang membuat penasaran.
“Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Tante Yanti

“Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Tante Yanti lagi.
“Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Tante Yanti lagi.
“Iya, tante,” kata aku

“Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” Tante Yanti sambil tersenyum.
“Ya, saya suka melihat perempuan yang wajahnya cantik, kulitnya putih tubuhnya bagus. Saya juga suka Tante Yanti karena Tante Yanti cantik dan tubuhnya bagus,” kata aku tanpa ragu.

“Maksudnya tubuh bagus apa,” Tanya Tante Yanti lagi. Aku agak ragu untuk menjawabnya.
“Ayolah…” kata Tante Yanti sambil memegang tangan dan mengelus-ngelus tangan ku. Tangan ku bergetar.. Tante Yanti tersenyum.

“Saya pernah....Pernah lihat Majalah Playboy, JuJuJu... Juga saya pernah lihat VCD porno.. tante
Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata ku dengan nafas tersendat.

“Oh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,” kata Tante Yanti pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan ku yang terus gemetar.

“Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata aku.
“Begituan apa?” Tante Yanti tanya  lagi.

“Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata aku
Tante Yanti  kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.
“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Tante Yanti
“Iya suka, tante?” kata aku sambil menunduk.
“Mau coba seperti di film, tidak?” kata Tante Yanti
Aku diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Tante Yanti menempelkan telapak tanganku di selangkangannya ...lalu mendekatkan tubuhnya ke tubuh ku.

Wajahnya yang cantik di dekatkan ke wajah ku
“Kamu Mau mencobanya tidak, mungpung sumi tante lagi ke luar kota ..?” tanya Tante Yanti setengah berbisik.

Aku tanya " suami Tante Yanti ......ke mana
"lagi ada urusan keluar kota 4 hari ...wan" kata Tante Yanti
Aku tetap diam dan gemetar detak jantungku semakin laju.
Wajah ku agak tertunduk malu malu tapi mau.

Tante Yanti terus membelai pipi anak tanggung sepertiku
Lalu Tante Yanti mencium bibirku.... mencium  pipi ku,,,,,,dan tangannya meraba raba batang kontolku yang mulai mengeras dan memanjang..... tegang..

Aku tetap diam dan makin gemetar. Tante Yanti terus menciumi wajah ku lalu akhirnya.... tanganya Tante Yanti mulai membuka kancing celana jeans ku.....dan mengeluarkan batang kontolku yang mengeras......

Lalu batang kontolku di lumatnya dengan sangat senang dan bercampur tegang aku juga mulai memberanikan diri untuk meraba raba nenennya Tante Yanti yang lumayan kecil itu.......Lama-lama aku pun mulai terangsang.

Tante yanti terus melumati kepala batang kontolku.....yang masih perjaka......lalu aku di baringkan depan......permadani ruangan TV

Lalu tangan Tante Yanti mulai membuka kancing bajuku.....dan melumati bibirku
Dengan pasti aku  membalas ciuman Tante Yanti
“Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Tante Yanti dengan nafas memburu sambil memegang tangan ku dan mengarahkannya ke dalam buah dada Tante Yanti

“Masukkan tangan kamu ke dalam BH saya,.....Pegang buah dada tante,” kata Tante Yanti sambil tangannya meremas kontol ku yang mengaras,

Sementara tangan aku sudah masuk ke dalam BHnya dan mulai meremas-remas buah dada Tante Yanti
“Mmhh.. Terus sayang…enak banget itu” kata Tante Yanti
“Tangan saya pegal, tante…” kata ku yang masih polos dalam bercinta
.
“Uhh.. Kita pindah ke kamar depan yuk…” ajak Tante Yanti sambil menarik tangan aku. Sesampainya di dalam kamar..

“Kamu Buka pakaian Tante ..., Wan…” ujar Tante Yanti 
Aku pun memberanikan diri melepas seluruh pakaiannya Tante Yanti
“Iya, tante…” kata aku
Tante Yanti  setelah aku lepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur.
Aku terkesima melihat tubuh telanjang Tante Yanti yang mulus itu.....

Seumur-umur aku, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita cantik di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila Aku Onani. Kontol aku langsung tegang dan tegak..

“Naik sini, Wan…” kata Tante Yanti
“Iya, tante…” kata aku

“Sini naik ke atas tubuh tante” kata Tante Yanti sambil mengangkangkan pahanya yang putih mulus. Aku segera menaiki tubuh indah Tante Yanti  yang dalam keadaan telanjang  .

Tante Yanti langsung melumat bibirku dan aku langsung membalasnyanya dengan sebuah lumatan bibir dengan hebat.

Sementara satu tangan aku meremas buah dada Tante Yanti yang tidak terlalu besar dan kontol ku sesekali mengenai belahan pepek Tante Yanti..."

.“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” Tante Yanti medesah menikmati...lumatan bibirku sambil memegang tangan aku yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan kami bersamaan meremas buah dadanya.

“Ohh.. Sshh…enak banget wan....” kata Tante Yanti
Aku dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Tante Yanti .

“Wan, jilati Pepek tante... ya, sayang…” pinta Tante Yanti
“Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata aku yang masih polos.
“Sekarang dekatkan wajah kamu ke pepek tante, lalu kamu jilati belahannya…” kata Tante Yanti setengah memaksa dengan menekan kepala ku ke arah Pepeknya yang di penuhi bulu halus

Aku langsung menuruti permintaan Tante Yanti, Aku jilati belahan pepek Tante Yanti sampai tubuh Tante Yanti mengejang dan mengengah...engah menahan nikmatnya jilatan lidahku yang mengenai belahan pepeknya.
“Ooohh..Ooohh.. Terus jilat pepeknya, sayang…” Enak Banget....Ooohh..Ooohh.. Ooohh..Ooohh.. !!!
"Tante Yanti mendesah sambil meremas rambut kepalku.....“Wan, kamu jilati bagian atas sini…” kata Tante Yanti sambil jarinya mengelus kelentitnya
.
Lalu lidah aku menjilati habis kelentit Tante Yanti ..

Tante Yanti  kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.
“Teruss.. Terssshh.....Ooohh.....Ooohh.…Ooohh.…”Desahan Tante Yanti semakin membuatku bersemangat
Aku perhatikan seluruh badannya tante yanti semakin mengejang. dan Pahanya rapat menjepit kepala ku.

Sementara tangannya semakin menekan kepala ku ke pepeknya. Tak lama..
“Ooohh.....Ooohh.…Ooohh.…” Desah Tante Yanti  semakin panjang. Tante Yanti menikmati orgasme.
“Sudah, Wan.. Naik sini,” kata Tante Yanti
Aku lalu menaiki tubuh Tante Yanti yang mulus itu,
Lalu Tante Yanti mengelap mulut ku yang basah oleh cairan pepeknya.

Tante Yanti tersenyum, lalu mengecup bibir aku
“Mau tidak kontol kamu Tante  hisap lagi,” kata Tante Yanti.....
“Mau tante,” kata ku dengan penuh semangat.
“Sinilah.. Sinikan kontol kamu,” kata Tante Yanti sambil tangannya meraih kontol ku yang tegang , mengeras...Aku lalu mengangkangi wajah Tante Yanti
" Tante Yanti segera mengulum kontol ku lagi.....Tidak hanya itu, kontol lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya

Tubuh ku mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat.

Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.
“Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil aku sambil memompa kontolnya di mulut Tante Yanti
“Udh wan"......Sekarang Masukkin kontulmu ...ke Pepek tante, sayang…” kata Tante Yanti,

Setelah Tante Yanti beberapa lama menghisap kontol ku.....Aku lalu mengangkangi Tante Yanti .
Sementara tangan Tante Yanti memegang dan mengarahkannya kontol aku ke lubang Pepeknya yang di penuhi bulu yang sangat lebat.

"Ayo masukan....Kontolmu ....wan...
“Ayo tekan yang keras, sayang…”
"Terus sayang....sambil mencambang rambutku " Tante Yanti Mendesah.....Sst...Oh.....Ooooh......"
"Terus Takan Terus....masukan kontolmu Wan ....." Tante Yanti sangat menikmatinya...!!!

Aku menekan terus dan berulang-ulang kali batang  kontolku ke lubang pepek Tante Yanti yang di penuhi bulu yang sangat lebat ,sampai akhirnya..

"Bless.. Bless.. Bless.. Kontolku  berhasil masuk dan mulai memompa kontolku kelobang  Pepek Tante Yanti

Dan aku mulai merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolku yang belum pernah aku  rasakan sebelumnya.
“Bagaimana rasanya,.....? ”Tanya  kata Tante Yanti sambil tersenyum manis dan jawab Aku sangat menikmatinya....

“Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kataku tersendat sambil memompa kontolku keluar masuk lobang pepeknya, Tante Yanti tersenyum. Setelah beberapa lama memompa kontolku, tiba-tiba tubuh aku mengejang. Gerakannya makin cepat dan aku sangat menikmati kenikmatan pepek istrinya tetanggaku yang cantik itu.



Tante Yanti karena sudah mengerti langsung meremas pantat ku dan menekankannya ke pepeknya.
Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..Oooooh....Ooooh.....Oooooh Kontolku Menyemburkan cairan kenikmatan

Keluarin di dalam ....wan" Itu....Enaaaak  bgt sayang....." kata Tante Yanti
“Ooohh.. Ooohh…” Aku mendesah. .........
"Tubuh ku lemas dan lunglai di atas tubuh Tante Yanti
“Udah keluar......wan? Bagaimana rasanya?” Tanya tante Tante Yanti sambil memeluk dan membelai rambutku. “Sangat enak, tante…” kata aku

"Tante yanti terus mencium bibirku....dan berkata .."Nanti malam kamu nginep di rumah rante...wan...Temenin Tante lagi......."

Mungpung suami tante enggak ada di rumah.... "kata Tante Yanti
Aku menjawab ,,,,,baiklah tante.....nanti malam aku tidur di rumah tante dan kami bercinta terjadi sampe beberapa kali

"Tolong kamu jaga baik baik rahasiah ini ...wan." Kata tante yanti
"Dan aku jawab .....baiklah tante......" Bibirku  ku di cium Tante Yanti

Dan Ketika suaminya ke kantor pun Aku sering di ajak bercinta dengan Tante Yanti yang cantik itu sampai berulang-ulang kali.